Friday, August 11, 2017

Kenalan Sama Coffee Cone, Kopi Pertama yang Bungkusnya Unik dan Bikin Mupeng!

Karena aku, kamu dan kopi saja sudah cukup 🙂


Belum banyak yang tahu tentang #coffeeinacone (sajian kopi dalam waffle es krim berbentuk kerucut yang renyah) adalah Dayne Levinrad yang mengembangkan inovasi ini di Johannesburg, Afrika Selatan. Ia membawa kegembiraan yang sungguh ditunggu-tunggu penikmat kopi di seluruh penjuru dunia. Coffee in a cone ini persis seperti namanya, kamu bisa minum kopi, cappuccino atau espresso di kerucut es krim berlapis cokelat. Lapisan cokelatnya juga khusus lho, terbuat dari berbagai jenis kakao yang diolah secara khusus juga agar membuatnya nggak mudah meresap dan bocor.
Jadi, nggak lagi cangkir, gelas atau cup yang digunakan dalam penyajian, cone-nya pun renyah dan bisa dimakan hingga tak tersisa.
Lebih bikin gemes lagi setelah kopi dituang ke dalam cone, masih ada sentuhan latte art di atasnya. Beberapa variasi juga menambahkan krim, gellato, meses, oreo, dan macam-macam lainnya yang kian bikin makin menarik untuk dicicipi. 

1. Cone bikin kopi nggak kalah keren

Kebayangkan? Rasanya cone yang renyah dan gurih waktu makan es krim? Tapi ini beda, kamu bakal merasakan sensasi gurih dan pahit kopi atau pun espresso yang melekat erat di setiap sudut cone ini.


2. Ada lapisan cokelat manis, creamer yang gurih, susu, juga espresso yang nikmat

Uniknya, agar nggak mudah merembes atau bocor, cone diberi lapisan cokelat khusus. Lalu sentuhan pertama adalah menuangkan kopi espresso, creamer atau susu, lalu dihiasi pelengkap seperti meses, cokelat batangan, oreo, ataupun makanan lainnya yang bikin ngiler abis!


3. Latte art bisa dituangkan dengan indah di wadah cone ini

Entah dengan cangkir, gelas, cup platik, atau bahkan cone ini, seni penyajian kopi tetap melekat dan tak akan terlewatkan begitu saja. Lihat, tetap keren dan bikin kamu geleng-geleng kepala sendiri.


4. Coffee in a cone ini bakal jadi favorite bahkan bagi mereka yang tadinya nggak suka kopi

Nggak akan kaget jika nantinya tren #coffeeinacone ini bakal booming dan viral di kalangan masyarakat, terlebih remaja dan penikmat kopi. Sajiannya yang unik, instragamable ini menjadi daya tarik tersendiri.
Setiap kopi selalu menemukan penikmatnya.

5. Walaupun sendirian menikmati, sajiannya layak dicicipi

Inovasi kuliner memang nggak pernah ada habisnya, dan tak pernah terlambat ikut andil menyicipinya.
Terkadang kopi lebih terasa nikmati di kala kuteguk sendiri, karena pahitnya jadi rahasia berdua, raga ini dan hati yang kurasa patah hati.

6. Bersama makin nikmat diresapi, bahkan hingga ujung bawah cone

Kamu yang feeds hunter, bisa banget menjadikan satu inovasi ini sebagai objek yang instagramable, terlebih bareng kawan-kawan makin kece deh story instagram kamu!
Kita saudara sepengopian, kawan.
Setiap pagi, ketika kopi sudah kuseduh. Aku mulai bersiap-siap untuk merindukan kalian.


7. Dinikmati berdua tak kalah istimewa, justru bikin cinta makin membara

Setiap cangkir kopi menyimpan rahasianya sendiri sendiri, seperti kisah kopi kita ini. 
Aku, kopi, kamu, lebih dari cukup.
Namun, belum banyak kedai kopi yang turut serta menawarkan sajian kopi dengan wadah cone ini. Besar harapan agar hal tersebut segera terbantahkan. Semoga kita sama-sama bisa merasakan nikmatnya sajian kopi yang berbeda dan luar biasa untuk di nanti ini.

Monday, August 7, 2017

Agar Anak Tidak Mudah Terserang Depresi, Aplikasikan 8 Cara Sederhana Ini Demi Kebaikan Buah Hati!

Hal sederhana dari perilaku orangtua ini, ampuh dan berpengaruh pada kebaikan perkembangan mental dan batin anak.


Terlepas dari gemparnya berita terkait kematian Chester Bennington akibat bunuh diri yang kian mengejutkan banyak penggemarnya di seluruh dunia. Kematian vokalis band Linkin Park ini menambah panjang daftar para bintang dunia yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tekanan dan beban hidup yang menyebabkan depresi.
Tidakkah kita sepakat, bahwa hampir semua orang pernah mengalami depresi, entah karena kesedihan, lelah (psikis), lesu, malas berbuat sesuatu, ataupun amarah yang meledak-ledak. Namun sebenarnya depresi normal dialami asalkan sebanding dengan peristiwa penyebabnya dan seharusnya setiap penyebab depresi bisa berakhir sesuai titik dimana sebenarnya sebagian besar orang mulai pulih.
Namun, bukan hanya orang dewasa, depresi bisa menyasar anak-anak kita, adik-adik kita yang bahkan mereka tidak tahu apa-apa tentang depresi. Kita sebaiknya mulai memahami pentingnya masa kanak-kanak, di mana masa ini adalah awal resiko memiliki pengaruh kritis pada keberhasilan sekolah di masa berikutnya juga terkait kehidupannya.

Sebenarnya otak yang masih belum berkembang pada anak memudahkan untuk menerima intervensi. Sehingga orang tua perlu melakukan deteksi dini pada anak-anak untuk mencegah masalah sekunder, misalnya masalah pada harga diri & keyakinan diri, menurunkan tingkat permasalahan di lingkungan, serta memperjelas gambaran pengaruh lingkungan yang merugikan, misalnya pola asuh yang salah.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang anak sejak awal dan mengetahui faktor-faktor resiko terjadinya penyimpangan tumbuh kembang. Orangtua sangat perlu dan paham edukasi tentang deteksi dini pada anak yang seyogyanya mengikuti perkembangan zaman modern yang semakin maju dan bergerak cepat. 

Berikut penulis berikan tips sederhana untuk kamu calon orangtua dan mama-papa muda untuk lebih memahami pendekatan-pendekatan pada anak demi menghindari resiko penyebab depresi pada anak. 


1. Hindari kata "Jangan..." , agar anak kreatif dan tidak ragu dalam menghadapi setiap keputusan.


Mungkin kalian masih ingat masa kecil dimana orangtua sesekali atau sering mengatakan "jangan" kepada kita. Hal tersebut adalah wujud kecemasan dan instruksi kebaikan untuk kita. Namun sebenarnya kita bisa lho menyikapinya dengan lebih lembut. Coba deh kita mulai mengganti kata "jangan" dengan kata dan kalimat lain yang lebih menumbuhkan kesan positif, halus, tanpa paksaan, namun mengena disanubari anak-anak.
Kalimat ajakan, dorongan, ataupun kalimat sayang justru memberi stimulus positif yang nantinya juga berpengaruh positif pada anak-anak.
Jangan berebut! - Mainnya gantian, ya.
Jangan berteriak! - Ibu dapat mendengarmu, sayang. Coba kecilkan suaramu.

Jangan memukul teman! - Sayangi temanmu.
Jangan buang sampah sembarangan! - Kakak, sampahnya masukan ke tempatnya, ya.

Jangan berkelahi! - Ayo, main sama-sama!
Jangan berantakin mainan! - Usai main, kembalikan mainan ketempatnya, ya.

Jangan malas! - Coba lebih rajin lagi.
Jangan main jauh-jauh! - Main di dekat rumah saja, ya.

Jangan corat-coret dinding! - Menggambar di kertas saja, ya.
Jangan cemberut! - Ayo, senyum cantik.

Jangan lambat! - Ayo bergegas, nanti adik terlambat.
Jangan diinjak tanamannya! - Adik lewat sini saja, nanti tanamannya terinjak.

Bagaimana? Sebagai pribadi orang dewasa, jika melihat daftar perbandingan dua kalimat berbeda dengan tujuan yang sama diatas, masihkah kalian tidak ingin mencoba meminimalisir kata "jangan" pada anak-anak yang kalian sayangi?

Sebenarnya kata "jangan" tidak berarti tidak boleh untuk diucapkan. Hanya saja jangan sampai hidup anak kita bertabur dengan kata tersebut setiap hari. Jadi, bila memang tidak ada kata alternatif yang tepat, gunakanlah kata "jangan" dengan intonasi yang tepat dan jelaskan apa yang menjadi alasan orangtua melarang hal tersebut. 


2. PAUD adalah wahana anak bermain dan mengenal dunia fantasinya, bukan tempat pusing berkutat dengan angka saja.


Adakah diantara kalian yang berkeinginan untuk menyekolahkan anak mereka di usia 2 tahun? Kendati banyak sekolah yang membuka kelas dengan berbagai kategori umur, alangkah baiknya apabila pendidikan anak dimulai dari rumah. Jika pun hendak mulai di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sebaiknya jangan terlalu berharap anak-anak agar lebih pintar dan unggul dibanding anak-anak sepantaran lainnya. Biarkanlah PAUD menjadi wahana bermain anak dengan teman sebaya.

Anak balita (bawah umur lima tahun) sebaiknya lebih dikenalkan akan berbagai bentuk-bentuk benda, perbedaan benda, warna, menyanyi, dan hal-hal lain yang menyenangkan dan membuat mereka betah dilingkungan pendidikan. 
Mengenal bentuk misalnya, dimana anak diberikan 4 macam balok mainan yang berbeda ukuran. Selain anak bisa bermain dengan balok-balok tersebut, otot-otot motorik halus pada anak pun juga akan terlatih untuk membedakan benda dengan ukuran berbeda.
Sebagai orangtua, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan guru pengajar, terkait edukasi pada anak. Jangan berfokus pada keinginan anak untuk "tiba-tiba" pintar. Biarkan anak-anak tumbuh dan berkembang normal sesuai rentang usia perkembangannya. Untuk mengetahui perkembangan anak bisa dilakukan dengan deteksi dini perkembangan pada anak secara berkala, salah satunya dengan tes Denver.


3. Anak jaman sekarang memang menginginkan gadget canggih, namun anak lebih MEMBUTUHKAN kelekatan orangtua yang penuh belas kasih.


Baiklah, kita paham bahwa teknologi berkembang pesat, termasuk gadget yang ada puluhan varian tersebar disekitar kita. Canggihnya gadget bukan lagi hal mewah yang sulit dinikmati, bahkan anak-anak usia dini pun dapat menggunakan dan menikmatinya walau sebatas untuk bermain games saja. Namun, sebagai orangtua ada baiknya mulai untuk meminimalisir sejak dini agar anak-anak tidak sering bermain dengan gadget.

Berikanlah alat peraga permainan edukasi yang sekiranya dapat melatih motorik halus dan kesan bermain melekat padanya. Memang alat peraga edukasi masih terbilang mahal, namun bukankah masa depan anakmu juga jauh lebih berharga bukan?
Anak begitu hobi meniru dan mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya, maka sebaiknya sebagai orangtua pun jangan terlalu sering menggunakan gadget didepan pandangan anak.
Luangkan waktu sesering mungkin dengan anak, entah untuk bermain balok, lego, puzzle, menggambar, menyanyi, ataupun mengaji. Hal ini selain menjadikan anak lebih aktif, melatih motorik anak, juga mendekatkan hubungan tranferesial (kelekatan) anak dengan orangtua.


4. Tak perlu membentak, berteriak, atau bahkan berperilaku kasar pada anak, bersabarlah sebagai orangtua yang bijak.


Bukan melarang untuk tegas dalam mendidik anak, namun tak perlu membentak, berteriak, atau bahkan berperilaku kasar pada anak, jika anak melakukan kesalahan. Jika bisa diminimalisir, sebaiknya lakukan. Perbanyak edukasi tentang parenting modern.

Perilaku kasar baik secara verbal maupun nonverbal yang dialami anak akan turut berpengaruh pada kehidupan anak dimasa mendatang. Teriakan, bentakan dan perilaku kasar adalah salah satu penyebab anak mengalami depresi. Hal ini juga berpengaruh pada kecenderungan anak menjadi pelaku ataupun korban bullying. Oleh karena itu, cobalah untuk menghindari hal ini sejak dini, jangan sampai terlambat dan menyesali.
Perasaan anak begitu bening seperti kaca, akan kau biarkan pecah dan berbahaya akan tajamnya, atau kau jadikan anak sebagai cerminan penuh kebahagiaan yang bermanfaat bagi sesama?

5. Setidaknya sebulan sekali, berliburlah bersama keluarga kecil, menguatkan hubungan tranferensial anggota keluarga dijamin berhasil.



Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa merasakan jenuh, penat, suntuk, dan bosan. Anak-anak pun juga bisa mengalami hal yang sama. Maka dari itu, sesekali ajaklah anak kalian untuk bermain ke taman kota, jalan-jalan penuh edukasi ke kebun binatang atau museum, memancing di danau terdekat, ataupun berenang dan bersenang-senang.
Selain agar anak senang dan kembali riang, bukankah kalian sebagai orangtua juga turut bisa nostalgia merasakan "feel" pacaran yang sempat terlupakan, bukan? :-D

6. Berdiskusilah dengan buah hati, atau luangkan waktu untuk ikut menggambar dan bermain.


Bangun kebersamaan dengan buah hati dengan turut bermain dengan anak tak pernah ada ruginya. Jika sama-sama sibuk, bergantianlah untuk menemani anak. Jangan hanya fokus bekerja saja, buah hati pun butuh cinta yang nyata.
Memang masa depan anak penting, namun masa "saat ini" bukankah jauh lebih penting untuk dibenahi? Toh, ini juga demi masa depan anak dan keharmonisan keluarga kalian juga.

7. Sering-seringlah peluk anakmu, belai kepalanya dengan lebut, beri rasa aman dan tunjukkan kasih sayang walau waktu untuknya begitu jarang.


Ikatan batin anak dengan orangtua dapat dijalin dengan pelukan penuh kasih sayang. Bagi anak, mendapat pelukan berarti mendapat dukungan, dan bagi yang memeluknya berarti akan menimbulkan rasa percaya diri.
Kehadiran hormon endomorfin yang muncul saat berpelukan dapat mengurangi ketegangan saraf dan serta tekanan darah. Bahkan penelitian di University of Italy menunjukkan data, bahwa anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Hal ini ada baiknya diterapkan secara konsisten sejak dini, bahkan tidak peduli sesibuk apapun kalian sebagai orangtua, hal ini adalah salah satu prioritas yang wajib dilakukan.


8. Terakhir, jangan sesekali menunjukkan konflik keluarga didepan anak, PENTING!


Terakhir, jangan sesekali menunjukkan konflik keluarga didepan anak. Anak-anak yang menjadi saksi peristiwa kekerasan dalam lingkup keluarga atau korban KDRT secara tidak langsung juga dapat mengalami gangguan serius dalam baik perkembangan, mental, emosional, perilaku, kesehatan, maupun kemampuan akademisnya di sekolah (Bair-Merritt, Blackstone & Feudtner, 2006; Emery, 2011; Ramsay dkk., 2002).

Bukankah sudah sering kita melihat dimedia atapun secara langsung dilingkungan sekitar kita? Dimana dampak KDRT salah satunya membuat anak menjadi cenderung agresif (externalizing problem behavior) atau menarik diri dari lingkungan sosialnya (internalizing problem behavior).

Penting untuk dipahami bahwa mengekspos kekerasan dalam rumah tangga pada anak cenderung menimbulkan berbagai persoalan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya saja, seperti ancaman terhadap keselamatan hidup anak, merusak struktur dan keharmonisan keluarga, munculnya berbagai gangguan mental (sering terjadi), atau kemungkinan lain dalam jangka panjang memunculkan potensi anak terlibat dalam perilaku kekerasan dan pelecehan di masa depan, baik sebagai pelaku maupun korbannya. Sungguh akan sangat disayangkan jika nantinya sebagai orangtua hanya bisa "menyesali" karena keegoisan dan amarah sesaat tanpa mempedulikan buah hati.

Last, paparan tips parenting sederhana diatas mungkin tidak sepenuhnya cocok digunakan dan diterapkan oleh keluarga tertentu atau pada anak tertentu. Jadi, gunakanlah jika baik, dan abaikan jika tidak bermanfaat. Sebagai orangtua sebaiknya menerapkannya dengan bijak sesuai situasi dan kondisi. Bijaklah dalam pengambilan keputusan sebagi orangtua. Bukankah kalian sudah pernah menjadi anak-anak?
Jadi, mari bangun keluarga kecil bahagia penuh canda tawa dan senyum nyata. 

Friday, August 4, 2017

Kapan Nikah, Pertanyan Klasik yang Memaksamu Untuk Sedih dan Marah di Waktu Bersamaan

Nikah sih mau-mau aja, tapi gimana sama segala macam kebutuhan yang ada di depan mata?


Sabtu lalu, ada sebuah perbincangan dengan sahabat yang berubah menjadi debat sehat. Entah berapa puluh menit waktu terlewat, hingga senja mengajak kami menutup topik yang kami bicarakan tanpa istirahat.

Sejenak ketika menoleh ke sisi barat, ada senja dengan bingkainya begitu menawan mengantarkan sang mentari untuk turun dari peraduan. Warnanya merah penuh kerinduan, saat-saat di mana kami mendapati ketenangan dan kedamaian dalam sepersekian jam saja di tengah kepenatan. Pertemuan singkat, namun terus saja menjadi candu untuk terus menikmati. (Menghela nafas)... dalam hati aku merasa ini momen yang sangat pas, menyampaikan perasaan saat itu, namun logika membatasi. Tak cukup kesempatan hingga ungkapan terucap.

Senja lepas dari pandangan, kembali menoleh wajah sahabat di sisi, dan terlintas kembali perdebatan tadi. Tentang topik kapan nikah? Sebuah lagu lama yang selalu menarik dikumandangkan. Sebuah tanya penuh ujian kesabaran kala menjawabnya. Ia (sahabat) berargumen sebagai kaum hawa, beropini bahwa perasaan wanita memang seharusnya diberi kepastian, bukan keraguan akan masa depan, bukankah Tuhan Maha Membuka Jalan?

Namun, opiniku berbeda, bisa saja berjuang walau belum ada kestabilan, walau belum ada kemapanan. Bisa saja mengajakmu berjuang bersama dari bawah, membangun bahtera dari nol dan mengembangkannya dengan segala risiko ditanggung bersama. Namun, tak tega rasanya. Terlebih logika bertanya bagaimana hidup kita nanti tercukupi? Hmm..., opini ini bukankah malah mengingkari janji Tuhan?
...Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. At-Talaq [65:3]
Lalu, sebuah tepukan halus dipundak menyapaku dari belakang, sahabat-sahabat lain yang sudah terlebih dahulu 'sold' memberikan sebuah pencerahan. Mereka dengan mantap setuju dengan opini kami berdua yang berbeda, namun ada hal yang harus diluruskan. Kehidupan itu terbatas, kesempatan juga terbatas, menyegerakan kebaikan itu tak pernah salah, terlebih lagi jika diniatkan karena Allah SWT yang Maha Memberi Anugerah. Tak ada alasan untuk menunda menikah, dan tak ada alasan pula untuk mempersulitnya. Segala hal bisa dibicarakan, pun pada akhirnya tujuan akhirnya juga sama bukan?
Apa daya yang bisa kalian lakukan, tidak ada yang abadi di dunia ini, waktu berlalu, hari berganti, ada batas waktu yang harus sama-sama disadari. Karena selalu ada kesan berharga di setiap kejadian yang datang di waktu yang tepat.
Cukup sudah, hati ini terbuka (logika turut mengiyakan) dan akhirnya perasaan dan logika berdamai. Mirip sekali seperti hangat matahari yang malu-malu untuk memeluk langit di waktu petang. Hinga akhirnya ikhlas melepaskan (keegoisan), dan akhirnya sinar surya perlahan mulai tenggelam. Jawaban ini hadir beriringan dengan saat-saat senja turun, kurasakan akan ketenangan dan kedamaian. Bukankah memang pria seharusnya membuat ketegasan akan pengambilan keputusan? Jadi, kalau kalian bagaimana? Waktu dan kesempatan tak pernah menunggu lho.
Ketika cahaya semakin terang, bayangan pun semakin gelap. Seperti menegaskan sebuah jarak.
Tentang Masalah, Tentang Rasa Lelah, Tentang Senja yang Merekah Di Ufuk Barat

"Hidup itu seperti rangkaian masalah, tugas kitalah untuk merangkainya agar menjadi indah"




Sempat terlintas dalam benak, untuk apa senja hadir, jika akhirnya ia tertutup malam. Hadir dalam waktu singkat dan tanpa guna. Namun, berbeda dengan masalah, ia hadir tanpa permisi, tanpa waktu yang dapat diperkirakan, bahkan tak peduli jika dirimu belum makan sekalipun. Namun, walaupun terkadang senja hadir dengan gelora merah merekah bahagia, atau terkadang hadir dengan mendung hitam gelap penuh duka, namun malam menerima senja apa adanya. 

Diwaktu yang sama, ketika senja hadir, diwaktu yang begitu singkat, ketika memandang senja, entah mengapa masalah terasa lenyap dalam senyap. Membuat diri ini teringat akan sebuah istilah mengenai kemampuan maksimal manusia dalam menemukan jalan keluar. Bahwa, sesungguhnya, dibalik semua masalah akan ada jalan keluar. Jika terlihat maka dinamakan rencana, namun jika tidak terlihat, well itulah takdir. 

Masih terdiam dalam tenang, berpikir sejenak, lalu jika diri ini belum apa-apa sudah menyerah, rasa-rasanya percuma saja hidup. Berputus asa, mengeluh, berdiam diri, apa gunanya? Kalau berdiam diri, bukankah mayat juga bisa.
Ketika dunia ternyata jahat padamu, maka kamu harus menghadapinya bukan?

Sudahlah...

Jangan menyerah, bahkan saat kamu kehilangan arah, bahkan saat kamu lelah.
Jangan malu, tak ada yg memalukan dari jatuh, yg memalukan adalah kalau tidak berdiri lagi.
Jangan menangis, menangis tidak akan merubah apapun, dunia tidak pernah baik pada siapapun.

Anggap saja kegagalan itu hujan dan keberhasilan itu matahari, maka harus ada keduanya untuk melihat terciptanya pelangi.
Tak peduli kamu berasal dari mana, kita semua ditakdirkan bertemu dengan jalan yang berbeda-beda dan kita semua akan mendapatkan hasil yang sebanding dengan prosesnya.

Ingatlah bahwa 1 pengalaman lebih penting daripada 100 pelajaran. Jangan takut, cobalah dan berusahalah lebih giat.
Jangan gagal karena tidak memahami usaha yang diperlukan untuk menjadi sukses.
Bukankah hidup itu sederhana, jika kamu senang maka tersenyumlah, dan jika kamu sedih tertawalah.

"Tersenyumlah pada kesedihan, tertawakan kegagalan, simpan air matamu untuk kesuksesan."
Sejatinya memang hidup itu seperti rangkaian masalah, tugas kitalah untuk merangkainya agar menjadi indah. 

WAJIB BACA dan WASPADA! 

Ada Jenis Narkoba Baru yang Penyebarannya di Sekitar Kita, Flakka Namanya


FLAKKA; ANGGOTA MIRASANTIKA YANG SAMA-SAMA JAHAT

Sebut saja namanya Flakka. Obat ini disebut gravel atau kerikil karena berbentuk seperti potongan kristal putih seukuran kerikil di dalam akuarium. Mirasantika jenis narkoba yang disebut "Flakka" sudah lama viral di kalangan netizen, tapi ada baiknya saling mengingatkan: please, jauhi! Penasaran ilmunya boleh, tapi jangan barangnya, wujudnya, sensasinya, ataupun rasanya.
Lebih jauh lagi, sedikit saja overdosis obat, baik itu dhiisap, disuntikkan, ataupun disedot lewat hidung, dapat menyebabkan gejala ekstrem. Sebagian ahli menyebutnya “excited delirium”, yakni terjadi lonjakan adrenalin secara ekstrem dan dapat menimbulkan perilaku kekerasan. Dalam kondisi ini, suhu tubuh juga bisa melonjak sangat tinggi. 
Dari data pemakai yang didapat, ada informasi bahwa ketika mengkonsumsi barang haram ini, maka rasanya seperti terbang, melayang, dan rileks sekali. Makanya jangan heran jika sampai hari ini narkoba seakan nggak hilang karena banyak orang yang tergiur akan sensasi tersebut. Namun, konsekuensinya harus mau merelakan raga dan jiwa rusak perlahan-lahan.
Kata pecandunya, hampir semua jenis narkoba memiliki efek menyenangkan; tapi untuk tipe Flakka lain ceritanya. Jangan berharap terbang melayang bagai bintang. Justru pengguna Flakka seringnya mengalami paranoid yang parah yang berujung pada perilaku menggila. Tak hanya itu, efek lain Flakka juga membuat pengkonsumsinya menjadi seperti zombie yang hidup, tapi mati (Zaman edan, Cak!).
Entah bagaimana penyebarannya, namun kita anak muda wajib menjauhkan generasi Indonesia terhadap  Flakka karena kabarnya, narkoba satu ini memiliki penyebaran yang cepat dan luas!

BERASA MAIN FILM "TRAIN TO BUSSAN"

Seorang wanita yang sedang duduk di kereta tiba-tiba berperilaku aneh, bergeliat tak jelas. Tak selang lama, ia memukul dan menampar pria yang duduk tepat di samping kirinya. Pria tersebut bingung dan mendorong wanita agar menjauh. Masih dalam posisi yang membingungkan, si pria membalas pukulan ke wajah wanita yang diduga mendapat efek dari penggunaan Flakka. Walaupun akhirnya dilerai penjaga yang bertugas, tetap saja kejadian tersebut mengerikan dan patut diwaspadai.
Insiden tersebut, dan beberapa insiden lain yang terjadi di Florida akhir-akhir ini disebabkan oleh Flakka. Obat terlarang ini harganya hanya sekitar US$5 (Rp 64 ribu) per botol.
Menurut polisi, Flakka bahkan lebih mudah didapatkan dalam jumlah kecil melalui pos, dibanding dengan narkoba sintetis lain seperti ekstasi. Bahan aktif Flakka adalah senyawa kimia yang disebut alpha-PVP, yang menurut daftar Badan Obat-obatan AS merupakan zat yang paling mungkin disalahgunakan. Zat ini biasanya dibuat di luar AS seperti Tiongkok dan Pakistan.

Flakka berasal dari turunan kata Bahasa Spanyol yang berarti seorang wanita langsing dan cantik. Biasanya dijual dalam bentuk kristal, sering juga digunakan di rokok elektronik (yang kini juga populer di kalangan muda, dan beberapa cara lain.
“Seorang pecandu menggambarkannya sebagai 'kegilaan lima dolar',” kata Don Maines, konselor terapi obat di kantor polisi Fort Lauderdale. "Mereka tetap ingin mencobanya karena sangat murah. Mereka merasa lebih kuat dan lebih sensitif terhadap sentuhan. Tapi kemudian menjadi paranoid.”
Hal penting yang harus diketahui bahwa Flakka menyebabkan penggunanya merasa memiliki kekuatan super dan kemarahan yang seakan bisa meledak seperti Hulk. Flakka juga mengandung senyawa kimia yang disebut MDPV, bahan utama pembuat bath salts atau garam mandi. Senyawa kimia ini menstimulasi bagian otak yang mengatur mood, hormon dopamin, dan serotonin. Kokain dan methamphetamine memiliki cara kerja yang sama di otak. Namun, senyawa kimia pada Flakka meninggalkan efek yang lebih tahan lama.

Meski efek seperti sakaw yang ditimbulkan Flakka hanya berlangsung beberapa jam, hal tersebut bisa terjadi secara permanen pada otak. Tidak hanya tinggal di otak, obat ini juga dapat menghancurkan otak. Mungkin akan memakan waktu beberapa tahun untuk mendapatkan data yang diperlukan, agar lembaga federal bisa mengeluarkan larangan resmi pada peredaran Flakka.
"Masalahnya adalah, ketika salah satu obat dilarang atau ilegal, produsen obat merespons dengan memproduksi sejumlah alternatif yang berbeda," kata Watterson.

KESIMPULAN 
Drugs are evil.

Aku tak sepaham dengan slogan "Mensana En Corporesano", yang menyebut bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yg kuat. Namun..

Jiwa yang kuat akan mendukung tubuhmu yang sehat

Maksudnya adalah, apapun yang kita lakukan, jika kita berperilaku positif dari dalam diri, sesuai norma-norma agama dan kebaikan, memiliki tubuh dan mental yang sehat bukan lagi hal sulit.